WELCOME TO NugNature

Welcome to NugNature. Enjoy this gallery of Art,Graph,and Photo.Journey yourself.

WELCOME TO NugNature

Welcome to NugNature. Enjoy this gallery of Art,Graph,and Photo.Journey yourself.

WELCOME TO NugNature

Welcome to NugNature. Enjoy this gallery of Art,Graph,and Photo.Journey yourself.

WELCOME TO NugNature

Welcome to NugNature. Enjoy this gallery of Art,Graph,and Photo.Journey yourself.

WELCOME TO NugNature

Welcome to NugNature. Enjoy this gallery of Art,Graph,and Photo.Journey yourself.

Rabu, 26 Desember 2012

Puisi Indah B.J Habibie untuk Istrinya Ainun


Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ...

Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu ...

Karena, aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya ...

Dan kematian adalah sesuatu yang pasti ...
Dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu ...

Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat ...

Adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang, sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati, hatiku seperti tak di tempatnya, dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi ...

Kau tahu sayang, rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang ...

Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang ...

Pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada ...

Aku bukan hendak mengeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau di sini ...

Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang ...
tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik ...

Mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua, tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia, kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini ...

Selamat jalan ...
Kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya ...

kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada ...

selamat jalan sayang ...
cahaya mataku, penyejuk jiwaku ...

selamat jalan ...
calon bidadari surgaku ...

***Cinta yang tumbuh karena iman, amal sholeh dan akhlak yg mulia, akan senantiasa bersemi, tak lekang karena sinar matahari dan tak luntur karena hujan dan tak akan putus karena walaupun ajal menjemput...




Sumber : Page Apple :D

Islam~ Picture


Renungan ~ Penyesalan

Pak Tua dan Kereta





Bismillahirrahmannirrahim 



Pernahkah Anda mendengar cerita Pak Tua dan kereta api? Makna yang dikandung cerita ini demikian lekat dengan kehidupan kita sehari-hari, akan tetapi sering kali kita lalaikan begitu saja. Jika Anda belum pernah mendengarnya, maka inilah ceritanya...

Suatu ketika, seorang kakek dengan penampilan yang cukup berwibawa masuk ke gerbong sebuah kereta api. Kakek tersebut terlihat cukup tua dan berwibawa hingga siapa saja yang melihatnya pasti menaruh hormat kepadanya. Seperti penumpang lainnya, Si Kakek tentu mencari tempat duduk yang cocok untuknya karena kereta api akan jalan sebentar lagi. Ia telusuri deretan bangku demi bangku untuk mencari tempat duduk yang kosong.

Pertama kali ia melalui bangku berisi anak-anak yang lagi asyik bermain;

"Assalaamu'alaikum?", sapanya.

"Wa'alaikum salam warahmatullahi wabarakaatuh, Selamat datang Kek...", jawab mereka.

"Maaf anak-anak, adakah tempat duduk yang kosong untukku?" tanya si Kakek.

"Oh... sayang sekali Kek, sebenarnya kami siap membantuKakek dengan senang hati karena Kakek adalah orang yang demikian kami hormati. Akan tetapi kami masih anak-anak yang gemar bermain, kami khawatir jika Kakek akan terganggu dengan kegaduhan kami selama di perjalanan, Kakek cari tempat duduk lainnya saja", jawab mereka.

Maka Si Kakek pindah ke deretan bangku berikutnya... di situ ia mendapati muda-mudi yang sedang asyik berpacaran. Mereka duduk berduaan dengan mesra sambil sesekali melantunkan bait-bait puisi yang romantis:

"Assalaamu'alaikum?", sapanya.

"Wa'alaikumussalaam warahmatullahi wabarakaatuh, selamat datang Kek, ada yang bisa kami bantu?" kata mereka.

"Hmm... maaf adik-adik, adakah tempat kosong untukku?" tanya Si Kakek.

"Oh Kek, tentu ada... akan tetapi sebagaimana yang Kakek lihat, kami adalah anak-anak muda yang sedang asyik berbulan madu... kami khawatir Kakek akan merasa risih melihat kami bermesraan selama di perjalanan. Karenanya, lebih baik Kakek mencari tempat duduk lainnya" jawab mereka.

Sang Kakek kembali melanjutkan perjalanannya menyusuri gerbong kereta tersebut hingga ia sampai di deretan kursi yang ditempati oleh para pengusaha. Mereka sedang asyik membicarakan proyek-proyek besar yang sedang atau akan mereka garap. Sambil membentangkan peta usaha mereka terlibat dalam pembicaraan serius hingga salam hangat yang penuh wibawa tersebut terdengar...

"Assalaamu'alaikum warahmatullahi wa barakaatuh!" kata Sang Kakek.

"Oh.. Wa'alaikumussalaam warahmatullaahi wa barakaatuh... Ada apa Pak?" jawab mereka.

"Maaf, bisakah bapak-bapak geser sedikit untuk memberiku tempat duduk?" pinta Si Kakek.

"Kakek yang terhormat, sebenarnya Kami senang hati menerima Kakek di sini... akan tetapi Kakek lihat sendiri bahwa kami sibuk membicarakan bisnis dan usaha kami. Kami khawatir Kakek akan terganggu dengan kesibukan kami selama di perjalanan nanti... jadi, sebaiknya Kakek cari tempat lain saja", jawab mereka.

Demikianlah, lagi-lagi Si Kakek harus kembali berjalan terhuyun-huyun di tengah gerbong kereta api untuk mencari tempat duduk. Demikian seterusnya, tiap kali ia melewati sederetan tempat duduk selalu ada saja alasan mereka untuk menolaknya. Mereka memang menghargai Si Kakek mengingat usianya yang telah lanjut dan pancaran wibawanya, akan tetapi ujung-ujungnya mereka tidak juga memberinya tempat.

Akhirnya, setelah menyusuri gerbong dari ujung, tibalah Sang Kakek di deretan kursi terakhir... Nampak di situ sebuah keluarga duduk bersama. Seorang ayah dengan baju takwa dan pecinya, lalu ibu dengan jilbab dan busana muslimahnya dan dua orang anak mereka yang masih kecil namun sopan-sopan.

Melihat Kakek yang nampak kecapaian tadi, kontan si Ayah berkata:

"Assalaamu'alaikum Kek, ada yang bisa kami bantu?"

"Wa'alaikumussalaam warahmatullahi wa barakaatuh, oh terima kasih banyak...", sahut Si Kakek.
(Belum lagi si Kakek mengutarakan hajatnya, lelaki tersebut segera menimpali):

"Muhammad, ayo kamu duduk sama Abi di sini; dan Ahmad, kamu geser ke sebelah sana... biar Kakek duduk di sampingmu", kata Sang Ayah kepada kedua anaknya. Mereka pun segera menuruti perintah ayahnya dan memberikan tempat duduk bagi Si Kakek.

Alangkah bahagianya Si Kakek mendapat perlakuan baik seperti itu. Bukan saja senang mendapat tempat duduk, akan tetapi ia lebih bahagia karena merasa dihormati dan dihargai oleh mereka. Kepenatannya mencari tempat duduk selama ini sirna seketika begitu ia mendapat tempat yang cocok tersebut.

Priiiit!!! Bunyi peluit tanda kereta segera berangkat terdengar, dan perjalanan pun dimulai. Seperti biasa, dalam perjalanan kereta tersebut singgah di beberapa stasiun sebelum berhenti di kota tujuan. Dan tiap kali kereta tersebut berhenti, selalu ada penjaja makanan yang menawarkan dagangannya kepada para penumpang. Nah, ketika berhenti di stasiun pertama, terdengar suara seorang pedagang asongan yang menawarkan berbagai makanan ringan, maka Si Kakek memanggilnya. Ketika orang tersebut datang, Si Kakek berkata kepada keluarga yang duduk bersamanya: "Ayo, ambil apa saja yang kalian inginkan.. jangan malu-malu".

Maka mereka pun memesan semua makanan yang mereka suka.. lalu Si Kakek mengeluarkan dompetnya dan membayar semuanya. Kontan seluruh penumpang bengong melihat kejadian tersebut. Mereka berbisik: "Wah, kaya juga ternyata Kakek itu.. enak ya, ditraktir makan sesukanya.."

Tak lama lagi, bagian restorasi pun lewat.. seperti biasa, mereka menawarkan menu-menu spesial seperti nasi rames, nasi goreng, ayam goreng dan sebagainya. Si Kakek kembali memanggilnya dan menawarkan kepada keluarga tadi untuk memesan apa saja yang mereka inginkan.. lalu membayar seluruhnya. Maka para penumpang lainnya makin heran dengan pemandangan tersebut, dan mereka mulai menyesali perbuatan mereka yang menolak Si Kakek untuk duduk bersama mereka sebelumnya.

Beberapa jam kemudian, kereta api tadi singgah di stasiun berikutnya. Maka terdengarlah suara penjaja permen cokelat yang menawarkan dagangannya. Maka ia pun dipanggil oleh Si Kakek dan untuk ketiga kalinya ia menawarkan kepada keluarga tersebut untuk memilih cokelat apa yang mereka inginkan. Setelah masing-masing mengambil sesukanya, Si Kakek kembali mengeluarkan dompetnya dan membayar seluruhnya. Lagi-lagi para penumpang dibikin heran dengan pemandangan tersebut dan makin menyesal.

Akhirnya, setelah menempuh beberapa jam perjalanan, tibalah kereta api di stasiun tujuan.. namun, ada suatu hal yang tidak biasanya terjadi di sana. Para penumpang menyaksikan ada konvoi besar yang menyambut kedatangan kereta tersebut. Mereka melihat para pejabat dan sejumlah pasukan siap siaga di kanan-kiri gerbong kereta. Lalu begitu kereta berhenti, masuklah seorang laki-laki dengan pakaian kebesaran dengan dikawal oleh beberapa orang memeriksa bangku kereta satu persatu. Betapa kagetnya para penumpang ketika mendapati bahwa orang ini adalah Bapak Presiden yang khusus datang untuk menjemput tamu kehormatannya.

Namun, mereka lebih kaget lagi ketika tahu bahwa tamu kehormatan tersebut adalah si Kakek tua yang duduk di akhir gerbong, yang awalnya mereka tolak untuk duduk bersama mereka.

Begitu menghampiri Si Kakek, Bapak Presiden langsung memeluknya erat-erat dan menyalaminya dengan hangat. Ia pun menawarkan agar Si Kakek dijemput dengan mobil pribadinya untuk diantar ke istana dan mendapat jamuan spesial.. ya, bahkan sangat spesial!!

Sang Kakek menerimanya dengan senang hati, namun dengan syarat bila keluarga yang duduk bersamanya juga mendapat perlakuan sama. Presiden pun menerima permintaannya dengan senang hati, dan saat itulah para penumpang yang ada di gerbong tadi menyesal luar biasa atas penolakan mereka.. mereka berharap andai saja mereka membiarkan Kakek tersebut duduk bersama mereka dan menghentikan sejenak kesibukan mereka untuk memberinya perhatian, atau meluangkan sedikit waktu dan tempat agar Kakek tadi dapat duduk bersama mereka.. atau.. tapi sayang, semuanya telah terlambat dan perjalanan telah berakhir.. yang tersisa hanyalah penyesalan demi penyesalan.

Nah, saudara pasti bisa menebak siapakah Kakek tersebut?

Benar.. dialah.. agama.. yang selama ini kita hargai dan kita hormati akan tetapi sering kali kita kesampingkan dalam hidup ini. Ketika nilai-nilai agama hendak ditanamkan ke anak-anak, kita menolaknya dengan alasan: "Khan mereka masih kecil.. biarlah mereka bebas bermain, bebas berpakaian, dan lain-lain.. belum saatnya mereka disuruh menjadi orang 'alim". Dan akhirnya masa kanak-kanak terlewatkan begitu saja.

Kemudian ketika mereka beranjak dewasa kita pun menolaknya dengan alasan: "Kasihan kalau remaja harus dikekang dengan aturan agama, tidak boleh bebas bergaul dan berteman dengan lawan jenis.. atau, kasihan kalau mereka harus mengisi bulan madu dengan acara-acara keagamaan, biarlah mereka menikmatinya terlebih dahulu.. dan semisalnya", maka masa itu pun terlewatkan juga.

Kemudian ketika mereka telah beranjak dewasa dan mulai tersibukkan dengan berbagai pekerjaan, lalu datang 'tawaran' untuk menerapkan agama dalam kehidupan mereka, suara sumbang tersebut kembali terdengar.. "Wah, kita sekarang lagi sibuk-sibuknya mengurus perusahaan, proyek, bisnis dan lain sebagainya.. kita tidak ada waktu untuk mempelajari Islam dan menerapkannya sedemikian rupa".

Akhirnya umurpun berlalu demikian cepat tanpa mereka sadari dan tibalah masing-masing di stasiun akhirnya.. tempat mereka menuai hasil dari yang selama ini mereka usahakan.. ajal mereka telah habis dan kesempatan itu telah berlalu. Mereka hanya bisa bengong dan menyesal menyaksikan orang-orang yang selama ini mereka anggap 'kolot', 'sok alim' dan lain sebagainya karena demikian menerapkan ajaran agama: mereka iri luar biasa menyaksikan besarnya penghargaan yang diberikan atas kesediaan mereka untuk bersama Si Kakek (baca: Islam) ketika orang-orang menolaknya.. ternyata itu semua membuahkan hasil yang tak diduga: Kenikmatan selama perjalanan (baca: dunia) dan kebahagiaan distasiun tujuan (baca: akhirat)..

Demikianlah, semoga pembaca terinspirasi dengan kisah ini..

Sumber: blog Abu Hudzaifah Al Atsary > dipage Apple


Renungan ~ Jangan Mengeluh




Bismillaahirrahmaanirrahiim

Sahabat, Perhatikan gambar di atas seolah-olah ingin mengatakan bahwa betapa berat dan kerasnya hidup ini. Sehingga mereka yang tidak mampu menghadapinya akan tergilas, dan hilang dalam peredaran masa. Tapi mungkin juga ada yang memaknai realitas ini, bahwa betapa tidak adilnya hidup! Mengapa mereka yang sejak awalnya telah berdarah-darah menjalani sejengkal demi sejengkal garis takdirnya dalam kesempitan, harus menanggung beban yang teramat berat. Sementara mereka yang berada, yang siang dan malamnya dalam pelukan kenyamanan, tetap saja berada dalam kenyamanan…

Sahabat, mungkin kita mengeluh. Ya, berkeluh kesah atas semua hal yang terjadi dalam hidup kita. Itu memang fitrah manusia. Tapi cara mengapresiasikan keluh kesah itu yang menunjukkan kualitas setiap manusia. Tergantung pada perspektifnya tentang hidup. Bagi mereka yang menganggap hidup ini pada dasarnya mudah dan serba menyenangkan, maka kehadiran cobaan dan tantangan hidup akan menjadi keluh kesah. Keluh kesah yang sangat panjang.

Tetapi, bagi mereka yang meyakini bahwa hidup ini memang keras. Ada pertarungan dan kompetisi di dalamnya. Ada keringat, air mata dan juga berdarah-darah dalam menjalaninya. Maka cobaan dan tantangan hidup seberat apa pun lebih dimaknai sebagai bunga-bunga hidup. Mereka senantiasa belajar dari cobaan-cobaan tersebut. Mental mereka bahkan telah berubah menjadi baja oleh tantangan-tantangan tersebut. Mereka, telah dibentuk oleh silih bergantinya badai ujian dan cobaan…

Sahabat, janganlah manja seperti kerupuk. Jadilah baja yang paling kuat di muka bumi ini. Sebab takdir memang tidak pernah memilih. Ketika tiba masanya giliran kita, maka seketika itu juga badai cobaan akan mendatangi kita. Hanya jiwa sekeras bajalah yang mampu tetap tegak berdiri menyongsong setiap cobaan dan tantangan hidup dengan gagah. Sebab, hidup memang keras kawan…



Sumber Istimewa : dipage facebook  Apple 




Jumat, 26 Oktober 2012

HARI BLOGGER NASIONALLL :D






NugNature Blog mengucapkan


SELAMAT HARI BLOGGER NASIONAL
BUAT PARA BLOGGERS SE-INDONESIAAA 2012

 Semoga para penulis digital Indonesia semakin berJAYA, berKEMBANG, berHASIL di MASADEPAN INDONESIAA !! KEEP SPIRIT WITH BLOGGERS !!

wuaahahha :D

Keep Visit Us !!

Hey, Long time no see you, bloggerss :D how many time you visited us :) .

NugNature have official page on Facebook. 
Just search in Facebook : NugNature or Nugra Daary Razsky Gunawan

Thankss :D


SELAMAT HARI RAYA IED 1433H

NugNature mengucapkan " HAPPY MUBARAK IED"


Sabtu, 29 September 2012

Your Talent Makes Who You Are !

Your talent makes you who you are. You should be proud of it

 Every person, including you, has a talent. You might not know what it is yet, but it is important that you find it. Finding your talent and turning it into your own strength is one of the best means towards happiness and sense of fulfillment.

If you make use of your talent to your own benefit, you will make you dreams come true. If you don’t use it, you will still be able to achieve a lot but you will be limited and it will be harder for you to stop worrying.
When you are working in a job you like and where you are using your talents, your job doesn’t seem like a job. You are purely enjoying working because your job doesn’t seem like work. You are open to creativity, time passes faster and no task is too hard to do.

When you are working just to make money and not doing what you love, not using your talents, you may see your job as a burden. Working eight hours per day in an environment that you don’t like has effect on your private life. Lack of motivation, fatigue and exhaustion, less tolerance and being unhappy are just some of the symptoms of doing such a job.

If you ever watched TV show “Man vs. Wild” with Bear Grylls, you may have noticed how important it is for him to find that first spark that will make a fire. From then on he can cook, get warm, protect himself from nasty animals and so on. When he gets his fire going he stops worrying because he knows a lot of his problems are gone.

The same goes for you; you need to spend time to find that spark and to find your talents. Look at it this way; even if you spend five years or more, looking for them and you find what your talents are, you have done an excellent job. The point here is to find them; it doesn’t matter when, just find them.

Personally I somewhat knew what I was good at but I didn’t do anything about it. So 15 years later, here I am, happy that I have rediscovered my talents. When I look back, yes I could have been smarter but that was my life path. Now I am the happiest man in the world because I know I will get anything I want out of my life. When I go to work now, I’m smiling, I don’t have a grumpy face, I’m not nervous or unhappy, and noting is a problem anymore. I have stopped worrying about everything.

You might already know what your talents are – You are lucky. Now all you need to do is start focusing on them and use them to enhance your life.

However, if you need to do more searching, here is a 3-step formula on how to find your talents:
1. Ask yourself, “What am I good at?
2. Ask yourself, “What people ask me to help them with?”
3. Ask 10 other people who know you, what they believe your gifts or talents are.

What I would like you to do now, is to use the answers from the formula above, think about them and identify what your talents are. You might see that you are subconsciously using them already.
But don’t worry if you haven’t used them yet, there is still time to do it. Work on your talents, develop them, and let them become your strength. Don’t try to fix your weaknesses, instead make your talent stronger.
When your talent becomes your strength, you will automatically get more self-esteem and you will stop worrying.

By : http://www.worrylessenjoymore.com/job/why-do-you-need-to-find-your-talent/

Minggu, 09 September 2012

ULANGAN ULANGAN ULANGAN SEKOLAH !!

 

UJIAN UJIAN SEKOLAH !!

Wuahh .. Tepatnya hari ini penulis sedang pusing memikirkan ujian yang harinya sangat ketat. Setiap hari , penulis harus menghadapi yang namanya ujian.Mmm.. Pr lumayan banyak, Ujian cuma satu, tetapi yang dihadapi adalah KIMIA :D 

 PR BESOK :

1. PKN mencari 60 berita yang dirangkum
2. Ujian Kimia bab 1 tentang Bentuk Molekul dan Gaya tarik molekul. 
3. Biologi , Alhamdulillah hari sabtu sudah ulangan
4. TIK gk ada PR . 

ALHAMDULILAH !! 

Sebenarnya respon yang sangat baik dalam situasi seperti ini, kita harus mengucapkan "Alhamdulillah" 
Setiap orang pasti mengalami kesulitan dan tantangan, Yang harus kita lakukan hanya Berikhtiar dan Bertawakal kepada Allah SWT .

Bagi kamu yang akan melaksanakan UJIAN , maka persiapkanlah dirimu sebaik-baiknya !!




Setiap orang pasti mengalami kesulitan dan tantangan, Yang harus kita lakukan hanya Berikhtiar dan Bertawakal kepada Allah SWT .






Sabtu, 08 September 2012

Menulis itu ?


MENULIS ITU ?
By
Nugra Daary Razsky Gunawan


     Katanya menulis itu sulit
     Katanya menulis itu merepotkan
     Katanya menulis itu buang-buang waktu
     Katanya menulis itu percuma
     Katanya menulis itu bikin malas
     Katanya menulis itu butuh banyak ide
     Katanya menulis itu perlu kerja keras

     Dalam artikel ini, Penulis akan mencoba menghilangkan argumen-argumen diatas. Argumen yang mengawali dengan kata " Katanya " itu perlu kita ubah menjadi hal yang positif. 

      Pertanyaan menurutmu :
1. Seberapa penting sih menulis itu ?
2. Pernah menulis ?
3. Jika pernah, bagaimana rasanya menulis?


       Menulis itu bisa diartikan sebagai pikiran yang dituangkan secara tertulis . Apapun yang anda pikirkan dan anda mencoba menuangkannya secara tertulis, maka anda telah disebut sebagai "Penulis" . Penulis itu menyampaikan ide-ide serta argumentasinya secara tertulis . Menurut saya, setiap orang dapat menulis dengan sangat baik dan bisa lebih hebat dari saya. Kenapa? Saya yakin bahwa setiap orang memiliki pemikiran yang sangat hebat dan penuh imajinatif.

       Menulis itu tidak sesulit yang anda bayangkan. Menulis itu pemikiran kita sehari-hari yang kita tuangkan. Jujur saja, Saya pun awalnya tidak suka akan menulis dan menurut saya menulis itu menyebalkan. Namun, saya berpikir betapa pentingnya menulis pada zaman sekarang ini. Zaman dahulu pun, banyak ilmuwan yang bereksperimen lalu membuat karya ilmiahnya, sekarang karangannya menjadi suatu pedoman bagi umat manusia.
        
       Menulis memang  akan membuang waktu anda cukup banyak, namun apakah menulis adalah sebuah perbuatan negatif? . Menulis membuat pemikiran dan ide serta gagasan anda menjadi sangat besar dan berkembang. Menulis membutuhkan kerjakeras. Akan tetapi, hasilnya sangat memuaskan. Percayalah menulis itu menyenangkan.
            
      Saya banyak membaca hasil karya teman-teman sekolah saya. Respon saya sangat mengejutkan, mereka semua sangat keren dalam menulis. Ide-ide dan gagasan mereka sangat tinggi melebihi mahasiswa. Penulisan mereka teratur dan sangat teoritis. Hasil survei blogwalking pun lebih mengejutkan. Penulis di blog lebih banyak menulis membuat mereka menjadi terbiasa dalam menulis. 
  
      Kebiasaan penulis sangat diperlukan. Jika kamu bercita-cita jadi penulis maka kembangkanlah kebiasaan menulis. Jika kamu tidak bercita-cita menjadi penulis, maka bercita-citalah menjadi penulis. Karena apapun pekerjaanmu kedepan, kamu pasti akan menulis. Saya akan membuat anda menjadi seorang penulis. Cobalah, satu bulan membuat karangan 2 buah . Teruskanlah kebiasaan ini.
          
      Saya sendiri bukanlah seorang penulis yang bukan berpengalaman. Saya menulis tidak menggunakan EYD dengan baik. Bahasa Indonesia saya pun kadang jelek. Namun, saya mencoba menulis sebanyaknya. Saya menulis apa kata hati dan pemikiran . Jadi, ambilah secarik kertas polos putih, sebuah pena . Tulislah apapun yang ada dalam pemikiran anda. Selamat Menulis Teman :D
  
MARI BERKARYA !!

Jika kamu tidak bercita-cita menjadi penulis, maka bercita-citalah menjadi penulis. Karena apapun pekerjaanmu kedepan, kamu pasti akan menulis  .


Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More